Badan PBB memperingatkan bahan bakarnya akan habis dalam beberapa jam karena para pejabat Palestina mengatakan 700 warga Gaza tewas dalam satu hari
Pada malam Rabu (Kamis pagi AEST), Badan Utama PBB yang beroperasi di Gaza menyampaikan kabar yang mengguncangkan: operasi mereka terpaksa dihentikan. Mengapa? Kekurangan bahan bakar. Gaza, jalur yang terkepung, melihat lebih dari 700 nyawa melayang dalam sehari akibat serangan udara Israel. Situasi krisis ini membuat rumah sakit, pompa air, desalinasi, dan bahkan toko roti kehabisan bahan bakar yang vital. Akibatnya, Sekretaris Jenderal PBB mendesak gencatan senjata segera. Namun, ketegangan memuncak di PBB, dengan panggilan keras untuk berpisah dari Israel.
Di dalam rumah sakit, dokter-dokter hampir menyerah. Pasien-pasien baru dan bayi-bayi bergantung pada oksigen. Tanpa bahan bakar, nyawa mereka terancam. Tidak hanya itu, lingkungan di sekitar mereka memburuk. Kebersihan rendah, air yang tercemar, semuanya menjadi penyebab kekhawatiran. Orang-orang bisa mati karena dehidrasi, air runtuh, dan bom-bom yang tak henti.
PBB berseru, “Jika bahan bakar tidak segera tiba, operasi kami di Gaza akan berakhir.” Gaza membutuhkan 160.000 liter bahan bakar setiap hari untuk bertahan.
Namun, hanya delapan dari 20 truk bantuan yang dijadwalkan berhasil mencapainya. Alasan 12 truk lainnya terhenti di penyeberangan Rafah tidak dijelaskan.
Di tengah pengepungan Israel, enam rumah sakit di Gaza terpaksa ditutup karena bahan bakar habis. Pasien-pasien, termasuk 1.000 orang yang bergantung pada dialisis dan 130 bayi prematur, berada dalam bahaya. Namun, Israel menolak membiarkan bahan bakar masuk, khawatir Hamas akan menggunakannya untuk serangan.
Sementara itu, Gaza terus berduka. Dalam dua setengah minggu, lebih dari 5.000 nyawa melayang. Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 700 jiwa menjadi korban. Anak-anak, wanita, dan orang tua, tak ada yang luput dari kengerian ini. Di jalur pantai seluas 140 mil persegi itu, dua juta orang hidup dalam kegentingan, separuh di antaranya adalah anak-anak.
Sekarang, dunia menanti nafas lega. Nafas yang akan datang jika bantuan dan solusi nyata tiba, menghentikan krisis yang telah merenggut nyawa, impian, dan harapan. Gaza membutuhkan lebih dari doa; ia membutuhkan tindakan nyata untuk mengakhiri penderitaan ini.
Baca sinopsis film menarik hanya di sini !
Baca berita tim favorit manchester united di sini !
Baca berita Sepak Bola hanya di sini !
Baca berita Musik Internasional hanya di sini !
Baca berita seputar olahraga hanya di sini !
Baca berita seputar info bisnis di sini !
Baca berita Indonesia Terkini di sini !
Baca tips dan trik bermain game di sini !
Baca berita viral negara +62 di sini !
Baca berita hangat Australia di sini !
Baca berita program terbaru di sini !
Baca berita seputar produk bagus di sini !
0 Comments