Menteri di Australia Bela Palestina yang Dinilainya Terima ‘Hukuman Kolektif’

Menteri di Australia Bela Palestina Ed Husic mengatakan Australia harus lantang menentang “collective punishment” atau “hukuman kolektif” yang dijatuhkan kepada warga Palestina melalui serangan ke Gaza.
Ed mengecam Hamas, kelompok yang dianggap teroris di Australia, serta mendukung hak Israel untuk membela dirinya sendiri dari serangan kelompok Hamas. Namun ia merasa saat ini Gaza sedang mengalami bencana kemanusiaan.

“Saya sangat yakin bahwa warga Palestina dihukum secara kolektif karena tindakan barbarisme Hamas,” ujar Ed, yang beragama Islam.

“Ada kewajiban bagi setiap pemerintah, khususnya pemerintah Israel, untuk mengikuti aturan hukum internasional, dan saya sangat ingat kata-kata perdana menteri Australia kalau melindungi nyawa orang yang tidak bersalah bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah tanda kekuatan,” kata Ed.

Ed memberikan pernyataannya karena khawatir akan adanya perpecahan di Australia dengan meningkatnya konflik Israel-Gaza.

Sebelumnya Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sudah menyatakan “kami bersama Israel”, yang dikecam banyak warga Australia dan bukan hanya dari kalangan Muslim dan Arab.

Anne Aly, menteri Muslim lainnya di pemerintahan Australia saat ini, mengatakan kalau ia mendengar jika suara warga Palestina tidak didengarkan.

Anne juga setuju jika “hukuman kolektif” bagi warga Palestina diberikan dengan “menghentikan penyaluran bahan makanan, air, dan bantuan.”

Ed mengatakan meski ada korban jiwa, para politisi di Australia belum mengibarkan bendera Palestina di bangunan-bangunan pemerintahan dan gedung-gedung lainnya.

Gedung-gedung di Australia tidak disinari warna bendera Palestina

Kemarin Israel dan Hamas saling menyalahkan atas ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza yang dilaporkan menewaskan hampir 500 orang.

Ledakan ini mendapat kecaman internasional, serta seruan untuk meredakan konflik.

Resolusi PBB yang mengecam kekerasan terhadap warga sipil juga gagal setelah diveto oleh Amerika Serikat.

Ketika ditanya apakah para politisi di Australia harus lebih menekankan angka kematian warga sipil Palestina, Ed merasa sebagian orang akan merasa tidak nyaman untuk mendengarnya.

Tapi “kami tidak melihat” gedung-gedung yang disinari cahaya berwarna bendera Palestina, meski banyak warga Palestina yang tewas di Israel-Gaza, ujar Ed.

“Ada yang mengatakan kalau apa yang terjadi pada 7 Oktober lalu, sama dengan peristiwa 11 September bagi pihak Israel. Jumlah warga Palestina yang terbunuh sejauh ini setara dengan jumlah orang yang kehilangan nyawa dalam 11 September,” katanya.

Baca sinopsis film menarik hanya di sini !
Baca berita tim favorit manchester united di sini !
Baca berita Sepak Bola hanya di sini !
Baca berita Musik Internasional hanya di sini !
Baca berita seputar olahraga hanya di sini ! 
Baca berita seputar info bisnis di sini !
Baca berita Indonesia Terkini di sini !
Baca tips dan trik bermain game di sini !
Baca berita viral negara +62 di sini !
Baca berita hangat Australia di sini !

 

Categories: Around Asia

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *